Texas, AS – Banjir bandang dahsyat melanda Texas pada awal Juli 2025, menelan korban jiwa puluhan orang dan menyebabkan puluhan lainnya masih hilang. Salah satu lokasi terparah adalah Camp Mystic, sebuah perkemahan musim panas di sepanjang Sungai Guadalupe, yang mayoritas diisi anak-anak perempuan. Di tengah bencana ini, publik terenyuh melihat kisah seorang ayah yang putus asa mencari putrinya yang hilang sejak Banjir Bandang menyapu kawasan camp.
Hujan deras dan badai petir mengguyur wilayah Hill Country Texas selama lebih dari 24 jam. Curah hujan yang luar biasa, mencapai lebih dari 385 mm, membuat Sungai Guadalupe meluap dengan sangat cepat. Dalam waktu singkat, air naik lebih dari delapan meter, menghanyutkan tenda, kabin kayu, kendaraan, hingga memutus akses jalan ke berbagai daerah. Pemerintah negara bagian Texas langsung mengumumkan status darurat di sedikitnya 21 county, termasuk Kerr County tempat Camp Mystic berada.
Korban meninggal tercatat sudah melebihi 50 orang. Dari jumlah itu, setidaknya 15 orang adalah anak-anak yang sedang mengikuti kegiatan musim panas di Camp Mystic. Lebih dari 20 anak perempuan masih dinyatakan hilang. Bagi banyak keluarga, banjir bandang ini berubah menjadi mimpi buruk yang tak terbayangkan.
Daftar isi
Ayah Putus Asa Cari Putrinya di Tengah Puing Banjir Bandang
Dalam laporan eksklusif Al Jazeera, seorang ayah terlihat menyusuri kawasan Camp Mystic yang telah hancur. Dengan wajah penuh kecemasan dan suara bergetar, pria itu mengaku sedang mencari putrinya yang belum ditemukan sejak malam banjir. Ia mengenakan jaket hujan dan berjalan perlahan di antara sisa-sisa kayu dan barang-barang pribadi yang berserakan. Ia memperlihatkan sebuah handuk kecil dan gelang plastik berwarna cerah yang diyakini milik sang putri.
“My daughter was here,” katanya, menahan tangis, sambil memandangi reruntuhan kabin. “She was in that cabin with her friends.”
Potret ayah ini menggambarkan kepedihan banyak orang tua yang anak-anaknya ikut terjebak bencana. Tak sedikit keluarga korban yang tetap bertahan di lokasi camp, berharap ada kabar baik meski peluang makin menipis seiring berjalannya waktu.
Tim penyelamat terus bekerja tanpa lelah. Pencarian melibatkan ratusan petugas, anjing pelacak, drone, dan helikopter. Namun medan yang sulit dan arus sungai yang masih deras menyulitkan upaya evakuasi. Banyak area tertutup lumpur dalam, pohon tumbang, dan reruntuhan bangunan yang membuat proses penelusuran semakin berbahaya. Otoritas setempat memperkirakan, evakuasi dan pencarian bisa memakan waktu berminggu-minggu.
Duka dan Solidaritas Warga Texas
Banjir bandang di Texas ini menjadi salah satu bencana alam terbesar di negara bagian tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Selain kerugian jiwa, ribuan warga harus mengungsi ke pusat-pusat penampungan darurat. Di sejumlah kota, seperti San Antonio dan Austin, masyarakat mengadakan vigil doa, menyalakan lilin, dan menggalang bantuan bagi korban. Nama-nama anak yang hilang dibacakan satu per satu di hadapan kerumunan yang meneteskan air mata.
Di kota Brenham, warga mengadakan malam doa khusus bagi Greta Toranzo Sinclair, seorang anak berusia 10 tahun yang dilaporkan hilang setelah terseret Banjir Bandang saat pulang dari Camp Mystic. Kisah Greta menjadi salah satu simbol tragedi ini, memicu gelombang simpati luas, tidak hanya di Texas, tetapi juga secara nasional.
Pemerintah negara bagian Texas di bawah Gubernur Greg Abbott berkoordinasi dengan Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) untuk mempercepat penanganan. Gubernur Abbott dalam pernyataannya menyebut banjir ini sebagai “bencana skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Presiden Joe Biden juga mengirimkan ucapan duka cita dan menjanjikan dukungan penuh dari pemerintah federal.
Baca Juga : 3 Tewas di New Jersey Usai Badai Petir Terjang Wilayah Timur Laut AS
Meski demikian, banyak pihak mempertanyakan kesiapan sistem peringatan dini di area rawan banjir seperti di sepanjang Sungai Guadalupe. Beberapa keluarga korban mengaku tidak menerima cukup peringatan untuk mengevakuasi anak-anak mereka lebih awal. Isu ini kini menjadi sorotan publik, memicu perdebatan soal bagaimana negara bagian dan pemerintah federal harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem di masa depan.
Para ahli iklim menilai bahwa fenomena cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi di Texas kemungkinan besar dipengaruhi oleh perubahan iklim global. Curah hujan yang tak terduga, badai tropis, dan banjir bandang kini menjadi ancaman rutin, bukan lagi peristiwa langka.