Connie Francis Meninggal Dunia, Dunia Musik Berduka

Connie francis meninggal dunia

Connie Francis meninggal dunia di usia 87. Penyanyi “Pretty Little Baby” ini wafat setelah dirawat akibat sakit serius. Dunia musik kehilangan satu ikonnya. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh sahabat dekat sekaligus juru bicaranya, Ron Roberts, yang menyebut bahwa sang diva mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan rasa sakit yang parah dan komplikasi pada pinggul.

Connie Francis meninggal dunia, lahir dengan nama Concetta Rosa Maria Franconero di Newark, New Jersey, merupakan simbol dari era pop pasca-Perang Dunia II hingga awal 60-an. Ia mulai dikenal publik setelah tampil membawakan lagu “Who’s Sorry Now?” pada program “American Bandstand” tahun 1958, yang langsung melejitkan namanya ke tangga lagu Billboard. Sejak saat itu, ia tidak pernah benar-benar tenggelam dari peta musik internasional.

Selama lebih dari dua dekade, Francis membangun katalog musik yang tak tergantikan, membawakan sejumlah hit seperti “Stupid Cupid”, “Lipstick on Your Collar”, dan tentu saja lagu balada menyentuh “Pretty Little Baby” yang menjadi salah satu ciri khasnya. Kepergiannya menjadi pukulan berat bagi penggemar musik klasik Amerika dan pecinta vokal wanita era emas industri rekaman.

Kabar bahwa Connie Francis meninggal dunia sontak menyebar luas di media sosial dan diberitakan oleh berbagai outlet berita utama di Amerika Serikat dan Eropa. Sejumlah penyanyi generasi baru seperti Billie Eilish, Sabrina Carpenter, hingga Lana Del Rey turut mengungkapkan belasungkawa atas kepergian penyanyi yang mereka sebut sebagai “pembuka jalan” bagi banyak artis wanita modern.

Warisan Musik Connie Francis meninggal dunia dan Dampaknya bagi Generasi Baru

Meskipun puncak kariernya berlangsung pada era 50-an dan 60-an, Connie Francis terus memiliki tempat spesial di hati masyarakat. Tak hanya dikenal lewat lagu-lagu cinta yang menyayat, ia juga menjadi pelopor bagi penyanyi wanita untuk bisa berdiri sejajar dengan musisi pria dalam industri yang saat itu sangat maskulin. Dengan suara merdu dan teknik vibrato khas, Connie menghadirkan nuansa lembut namun kuat, sesuatu yang jarang ditemui saat itu.

Menariknya, menjelang kepergiannya, lagu “Pretty Little Baby” kembali viral di platform media sosial TikTok dan Spotify. Lagu yang dirilis tahun 1962 tersebut masuk ke daftar pencarian terpopuler berkat potongan video nostalgia yang menampilkan penggalan lagunya. Beberapa minggu sebelum wafat, Ron Roberts mengonfirmasi bahwa Connie merasa bahagia mengetahui bahwa generasi muda masih terhubung dengan musiknya.

Fenomena tersebut memperlihatkan betapa besar pengaruh Connie terhadap lintas generasi. Lagu-lagunya tak hanya dikenang oleh generasi baby boomer, tetapi juga dipelajari oleh anak muda yang ingin mengenal akar dari musik pop yang mereka nikmati saat ini. Ini menjadikan kabar bahwa Connie Francis meninggal dunia terasa lebih menyedihkan, karena ia kembali populer tepat di ujung kehidupannya.

Hidup yang Penuh Liku dan Ketabahan Seorang Pejuang

Di balik gemerlap panggung dan catatan emas dalam industri rekaman, Connie Francis menjalani kehidupan yang tak selalu mudah. Ia pernah menjadi korban kekerasan seksual di sebuah hotel New York pada 1974, peristiwa yang mempengaruhi kesehatannya secara mental hingga bertahun-tahun. Ia sempat menarik diri dari dunia hiburan selama beberapa waktu dan mengalami gangguan bipolar yang membuatnya beberapa kali dirawat secara intensif.

Meski demikian, Connie tidak pernah benar-benar menyerah. Ia kembali ke panggung musik pada akhir 80-an dan bahkan menggelar konser-konser nostalgia hingga tahun 2018. Ia juga aktif menyuarakan isu kesehatan mental dan kekerasan terhadap perempuan. Buku otobiografinya “Among My Souvenirs” menjadi cermin dari keteguhan seorang wanita yang tak hanya dikenal karena suaranya, tapi juga karena keberaniannya menghadapi hidup.

Baca juga : 3 Tewas di New Jersey Usai Badai Petir Terjang Wilayah Timur Laut AS

Kabar bahwa Connie Francis meninggal dunia disambut dengan penghormatan khusus dari berbagai organisasi musik dan kebudayaan. Billboard, Recording Academy, dan Museum Musik Amerika mengunggah penghormatan digital untuk mengenang pencapaiannya yang abadi. Beberapa konser tribut juga disebut sedang direncanakan oleh para musisi senior yang sempat bekerja bersamanya.

Connie Francis meninggal dunia dalam damai, namun warisannya akan terus hidup melalui rekaman abadi yang telah menyentuh jutaan hati selama lebih dari enam dekade. Ia bukan hanya penyanyi, tetapi simbol perjuangan dan warisan musik yang tak lekang oleh waktu. Dunia mungkin kehilangan sosoknya, namun suaranya akan terus bergema sepanjang sejarah musik pop.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *