Dalam upaya besar yang menjadi sorotan nasional, Presiden Donald Trump kembali menunjukkan ambisinya melalui dukungan penuh terhadap rancangan undang-undang yang ia sebut sebagai “Big Beautiful Bill”. RUU ini bukan sekadar dokumen fiskal, tetapi merupakan paket kebijakan ekonomi besar-besaran yang akan menentukan arah keuangan Amerika Serikat selama dekade mendatang. Dengan nilai mencapai $4,5 triliun, proposal ini mencakup pemotongan pajak, pengurangan anggaran bantuan sosial, serta peningkatan belanja pertahanan dan penegakan imigrasi.
Daftar isi
Apa Itu Big Beautiful Bill?
Big Beautiful Bill Trump adalah julukan politis untuk RUU yang secara resmi dikenal sebagai “One Big Beautiful Bill Act”. RUU ini mencerminkan komitmen Trump dalam memperluas pemotongan pajak 2017, yang sempat menjadi tonggak utama masa jabatan pertamanya. Versi baru ini menawarkan pengurangan pajak lebih besar bagi pekerja dengan penghasilan tip, menghapuskan pajak atas lembur di beberapa sektor, dan menetapkan batas pemotongan pajak properti (SALT) hingga $40.000.
Namun, sebagai gantinya, program ini juga memangkas miliaran dolar dari Medicaid, SNAP, dan subsidi federal lainnya. Sejumlah lembaga kebijakan fiskal menyebut RUU ini berisiko meningkatkan defisit hingga $3,3 triliun dalam 10 tahun.
Setelah mendapat persetujuan tipis di Senat dengan suara 51-50 (Wapres JD Vance memecah kebuntuan), DPR AS menggelar sidang maraton selama dua hari pada awal Juli 2025. Trump sendiri aktif menekan para anggota Kongres dari Partai Republik yang ragu untuk menyetujui agenda tersebut. Lewat pernyataan di Truth Social, ia menantang mereka: “Apa lagi yang kalian tunggu? Ini kesempatan emas!”
Akhirnya, voting prosedural DPR menghasilkan skor 219–213, membuka jalan bagi pengesahan penuh yang diharapkan terjadi sebelum 4 Juli — momentum simbolik kemerdekaan nasional.
Komponen Utama dalam RUU
RUU yang didukung penuh oleh Presiden Trump ini mencakup:
- Perpanjangan pemotongan pajak 2017 untuk individu dan bisnis
- Pembebasan pajak penghasilan atas tip di sektor layanan
- Pemotongan anggaran Medicaid lebih dari $1 triliun
- Dana tambahan untuk Departemen Keamanan Dalam Negeri dan militer
- Batas potongan pajak SALT yang ditingkatkan
- Dana subsidi rendah untuk energi bersih dan infrastruktur
Trump menyebut ini sebagai langkah “revolusi fiskal Amerika”, namun kritikus menilai sebagai “kebijakan eksklusif untuk elite”.
Demokrat menentang keras Trump dorong RUU pajak ini. Hakeem Jeffries menyebutnya sebagai “undang-undang yang membunuh kesempatan rakyat kecil demi potongan pajak miliarder.” Bahkan, kelompok seperti ACLU dan Center for Budget and Policy Priorities memperkirakan jutaan warga berisiko kehilangan akses layanan kesehatan dan makanan akibat pemotongan sosial.
Protes digelar di depan Capitol dengan slogan seperti “RUU Cantik, Tapi Tidak untuk Kami” dan “Potongan Pajak = Penghapusan Harapan”.
Menurut analisis Congressional Budget Office (CBO), RUU ini akan:
- Meningkatkan defisit tahunan sebesar rata-rata $300 miliar
- Meningkatkan utang nasional AS menjadi 125% dari PDB pada 2035
- Mengurangi anggaran program federal sebesar $1,8 triliun
- Memberi potongan pajak rata-rata $12.000 per keluarga berpenghasilan tinggi
Sebagian ekonom mendukung potongan pajak sebagai dorongan pertumbuhan jangka pendek, namun banyak yang memperingatkan risiko penurunan kualitas layanan publik secara masif.
Di sisi lain, basis konservatif menyambut Big Beautiful Bill Trump dengan antusias. Mereka melihatnya sebagai jawaban atas birokrasi besar dan ketergantungan terhadap pemerintah. Komunitas bisnis, pengusaha kecil, dan sektor swasta memuji keberanian Trump dalam menata ulang sistem fiskal federal.
Gubernur California dan New York telah menyatakan niatnya untuk menantang RUU ini di Mahkamah Agung AS, khususnya terkait pemotongan Medicaid dan ketidakadilan distribusi potongan pajak. Jika Mahkamah menerima gugatan, maka dampak politiknya bisa sangat luas.
Berbeda dengan pemotongan pajak era George W. Bush atau Barack Obama, paket ini mencakup kombinasi ekstrim antara stimulus pajak dan pemotongan belanja sosial. Banyak pihak menilai ini sebagai “pembalikan total arah negara”.
Tonggak Baru atau Ancaman Ekonomi?
Trump dorong RUU pajak besar-besaran ini sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan Pemilu sela 2026 dan masa jabatan berikutnya. Namun pertanyaannya tetap: apakah Big Beautiful Bill akan menyelamatkan ekonomi atau justru menggali jurang sosial dan fiskal yang lebih dalam?