South Park sentil Trump dan Epstein dalam pembukaan musim 27. Satir tajam serang isu politik, Powell, inflasi, dan sindiran keras pada industri hiburan AS. Dalam episode pembuka musim ke-27, South Park sentil Trump dengan tajam melalui satir sarkastik yang mengguncang berbagai sisi politik dan media Amerika Serikat. Episode bertajuk Sermon on the ’Mount ini menyorot mantan Presiden Donald Trump dalam gambaran karikatural: tidur bersama iblis, terlibat dalam skandal Epstein, hingga menyindir pembatalan acara The Late Show. Tak hanya itu, kemunculan Federal Reserve, inflasi, dan kebijakan tarif turut dilibatkan dalam deretan serangan satir yang berani dan provokatif.
Daftar isi
Satir Politik Penuh Simbolisme
South Park sentil Trump dengan simbolisme ekstrem yang membuat episode ini langsung viral. Dalam satu adegan, Trump digambarkan di ranjang bersama Satan sebagai bentuk kritik terhadap keterlibatannya dalam file Epstein—sebuah skandal yang masih menyisakan banyak tanda tanya publik. Adegan ini menyulut perdebatan hangat, terutama karena disebut mencerminkan sikap diam para pemimpin dan media terhadap isu pelecehan dan kekuasaan.
Episode ini juga menampilkan karakter Trump menyerbu kota, menunjukkan dominasi berlebihan atas semua institusi, termasuk media, hukum, bahkan kartel hiburan. Karakter lain dalam episode mengekspresikan ketakutan ekstrem terhadap “kemampuan Trump untuk menghancurkan siapa pun,” menggambarkan paranoia yang dirasakan publik dan elite politik terhadap mantan presiden itu.
Di sisi lain, episode ini mengkritik CBS dan Paramount yang, meskipun baru saja menandatangani kontrak eksklusif dengan para kreator South Park, tetap membayar penyelesaian hukum kepada Trump senilai $16 juta. Isu ini disorot sebagai bukti betapa industri hiburan seringkali tunduk pada tekanan kekuasaan, bahkan sambil mengaku mendukung kebebasan berekspresi.
Kritik Ekonomi dan Media dalam Gaya Satir
Tak cukup hanya pada sisi politik, South Park sentil Trump dalam konteks ekonomi dengan menampilkan sindiran terhadap konflik terbaru Trump dengan Federal Reserve. Dalam dunia nyata, Trump mengunjungi kantor pusat Fed dan memprotes langsung biaya renovasi yang ia anggap terlalu mahal. Episode South Park mengekspresikan peristiwa ini dengan lelucon tentang Trump yang mendikte suku bunga demi kepentingan politik jangka pendek, serta menyerang Ketua Fed Jerome Powell sebagai “pemboros uang rakyat”.
Dalam salah satu adegan, karakter Trump memerintahkan agar semua bunga pinjaman dipangkas menjadi 0% “karena rakyat lelah miskin”—sebuah sindiran terhadap populisme ekonomi yang tidak mempertimbangkan kestabilan makroekonomi. Dialog ini juga mencerminkan kekhawatiran bahwa tarif tinggi dan inflasi yang membayangi bisa memukul daya beli warga secara besar-besaran.
Tak hanya ekonomi, satir pun menjalar ke wilayah media. Pembatalan acara The Late Show with Stephen Colbert disebut sebagai bagian dari kemunduran satire politik mainstream, yang kini digantikan oleh kekuatan korporasi dan agenda algoritma. South Park sentil Trump dengan menjadikan pembatalan ini sebagai titik kritik terhadap kematian “kritik sejati” dalam televisi modern.
Episode ini juga melibatkan cameo karikatural dari beberapa figur kontroversial seperti Jeffrey Epstein, Ghislaine Maxwell, dan bahkan Elon Musk, semuanya dalam satu paket kritis yang menggambarkan budaya elit yang membungkam suara-suara alternatif.
Secara keseluruhan, South Park sentil Trump dengan gaya yang hanya bisa dilakukan oleh duo Matt Stone dan Trey Parker. Dengan kontrak streaming eksklusif senilai $1,5 miliar yang kini menjadi sorotan, para kreator justru melawan balik dengan mempermalukan perusahaan tempat mereka bernaung. Langkah ini dianggap banyak pihak sebagai bentuk integritas artistik meski berada dalam belenggu kapitalisme media.
Kritikus menilai episode ini sebagai “paling berani dalam lima tahun terakhir”. The Guardian menuliskannya sebagai “tamparan keras terhadap status quo politik dan budaya Amerika”. Sedangkan Newsweek menyebutnya sebagai “bukti bahwa satire belum mati meski dikubur oleh uang”.
Baca juga : Trump Pangkas Dana Pendidikan, Sekolah AS Terancam
Pernyataan resmi dari White House menyebut bahwa South Park “sudah tidak lucu lagi dan putus asa cari sensasi,” yang justru menambah sorotan publik terhadap episode ini. Para penggemar di media sosial menyambut dengan hangat, menyebut episode ini sebagai pembukaan musim terbaik sepanjang sejarah serial tersebut.
Dengan merangkum skandal politik, kegagalan media, hingga konspirasi elite dalam satu paket humor kasar, South Park sentil Trump kembali membuktikan diri sebagai alat kritik sosial yang ampuh. Meski banyak pihak menilai pendekatan ini terlalu ekstrem, justru keberanian itulah yang membuat serial ini tetap relevan dan layak ditonton, bahkan setelah 27 musim.