Kabar kripto Hari Ini, Regulasi, Kasus Do Kwon, dan Inovasi Circle

Kabar kripto hari ini, regulasi, kasus do kwon, dan inovasi circle

Kabar kripto Hari Ini menyoroti tiga perkembangan besar di dunia aset digital pada 13 Agustus 2025, mulai dari dorongan regulasi stablecoin di Amerika Serikat, pengakuan bersalah pendiri Terraform Labs, Do Kwon, hingga inovasi terbaru dari Circle melalui peluncuran blockchain Arc. Ketiga berita ini menjadi sorotan karena memiliki dampak signifikan bagi para pelaku industri, baik investor ritel maupun institusi.

Di sektor regulasi, kelompok bank besar AS mendorong perubahan pada aturan yang mengatur penerbitan stablecoin. Sementara itu, dari ranah hukum, kasus Do Kwon mencapai babak baru setelah ia mengubah pernyataannya menjadi bersalah atas dua dakwaan utama. Sedangkan dari sisi inovasi, Circle meluncurkan blockchain baru yang digadang-gadang dapat mengubah cara transaksi stablecoin dilakukan. Kabar kripto Hari Ini menjadi referensi penting untuk memahami dinamika industri yang bergerak cepat ini.

Dengan perkembangan yang terjadi secara bersamaan, para pelaku pasar crypto perlu mencermati bagaimana regulasi, kasus hukum, dan inovasi teknologi dapat saling memengaruhi. Kombinasi faktor-faktor ini dapat menentukan arah perkembangan ekosistem crypto dalam beberapa bulan ke depan, menjadikan Kabar kripto Hari Ini sebagai sumber informasi yang tak boleh dilewatkan.

Regulasi Stablecoin di AS Jadi Sorotan

Salah satu topik utama dalam Kabar kripto Hari Ini adalah langkah Bank Policy Institute (BPI) dan kelompok bank besar di Amerika Serikat untuk mendorong Kongres menutup celah hukum pada GENIUS Act. Celah ini memungkinkan penerbit stablecoin memberikan imbal hasil atau yield melalui afiliasi, yang dinilai berpotensi mengganggu sistem perbankan tradisional. Menurut BPI, praktik tersebut dapat memicu penarikan dana hingga sekitar 7 miliar dolar AS atau setara Rp107 triliun, yang akan memengaruhi stabilitas sektor keuangan.

Dorongan ini menunjukkan bahwa perbankan tradisional mulai mengambil langkah proaktif dalam membentuk regulasi aset digital. Di satu sisi, langkah ini dianggap positif karena dapat memberikan kepastian hukum bagi pasar. Namun, di sisi lain, pelaku industri kripto khawatir regulasi yang terlalu ketat justru akan menghambat inovasi. Kabar kripto Hari Ini menggarisbawahi bahwa keseimbangan antara keamanan dan inovasi menjadi kunci keberhasilan regulasi ini.

Selain itu, tekanan untuk memperketat regulasi stablecoin juga muncul karena meningkatnya adopsi aset digital oleh masyarakat umum dan perusahaan besar. Jika regulasi ini disahkan, maka penerbit stablecoin akan menghadapi persyaratan operasional yang lebih ketat, termasuk pembatasan distribusi imbal hasil. Kabar kripto Hari Ini melihat hal ini sebagai titik penting yang dapat membentuk lanskap stablecoin global di masa depan.

Do Kwon Mengaku Bersalah

Kasus hukum yang menjerat pendiri Terraform Labs, Do Kwon, menjadi fokus kedua dalam Kabar kripto Hari Ini. Setelah berbulan-bulan menjalani proses pengadilan, Do Kwon akhirnya mengaku bersalah atas dua dakwaan: penipuan dan konspirasi. Keputusan ini membuka jalan bagi hukuman penjara antara 12 hingga 25 tahun, serta denda sekitar 20 juta dolar AS atau setara Rp308,8 miliar.

Pengakuan bersalah ini menandai babak baru dalam salah satu skandal terbesar di dunia crypto, menyusul runtuhnya ekosistem Terra-LUNA yang mengakibatkan kerugian miliaran dolar bagi investor di seluruh dunia. Kabar kripto Hari Ini mencatat bahwa kasus ini menjadi pelajaran penting tentang risiko berinvestasi di proyek crypto tanpa regulasi yang jelas.

Dari perspektif hukum, pengakuan Do Kwon dapat mempercepat proses penjatuhan vonis dan membuka peluang bagi korban untuk mendapatkan ganti rugi. Namun, proses ini tidak menjamin pemulihan penuh kerugian yang dialami investor. Bagi pasar, kabar ini memberikan sinyal bahwa otoritas di berbagai negara semakin tegas dalam menindak pelanggaran hukum di sektor aset digital, sesuai catatan Kabar kripto Hari Ini.

Topik ketiga yang diulas dalam Kabar kripto Hari Ini adalah peluncuran blockchain baru bernama Arc oleh Circle, penerbit stablecoin USDC. Arc adalah blockchain layer-1 yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) dan dirancang untuk mendukung pembayaran stablecoin, transaksi valuta asing, serta aplikasi pasar modal. Menariknya, USDC akan menjadi token gas utama di jaringan ini, menandai integrasi penuh stablecoin dalam infrastruktur blockchain.

Baca juga : Data Ekonomi AS Pengaruhi Pergerakan Bitcoin

Circle juga melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 53% pada kuartal kedua 2025, mencapai sekitar 700 juta dolar AS atau Rp10,7 triliun. Lonjakan pendapatan ini sebagian besar didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap USDC dan adopsi stablecoin di berbagai sektor. Kabar kripto Hari Ini memandang langkah Circle ini sebagai upaya memperluas ekosistemnya di tengah persaingan ketat di industri blockchain.

Peluncuran Arc menunjukkan bahwa inovasi tetap menjadi kekuatan pendorong utama di pasar crypto. Dengan memanfaatkan kompatibilitas EVM, Arc dapat menarik pengembang untuk membangun aplikasi baru yang mendukung transaksi cepat dan biaya rendah. Menurut Kabar kripto Hari Ini, keberhasilan Arc akan sangat bergantung pada tingkat adopsi dan kemampuannya bersaing dengan platform blockchain mapan seperti Ethereum dan Solana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *