Brad Lander ICE arrest pada 17 Juni 2025 di Manhattan, New York City, memicu gelombang kecaman publik dan perdebatan hukum. Penangkapan ini terjadi ketika Brad Lander, Comptroller NYC dan kandidat kuat wali kota, tengah mendampingi seorang imigran ke luar dari sidang di pengadilan imigrasi.
Daftar isi
Video viral memperlihatkan agen ICE berpakaian gelap menyergap Lander tanpa memperlihatkan surat perintah. Istrinya, Meg Barnette, berada di lokasi dan mencoba bertanya alasan hukum penahanan, namun tidak mendapat respons dari petugas.
Tuduhan Tak Jelas, Dibebaskan Tanpa Dakwaan
Menurut pernyataan ICE, Brad Lander ditahan karena diduga menghalangi tugas agen federal dan melakukan perlawanan fisik ringan. Namun, tidak ada bukti kuat yang mendukung tuduhan tersebut. Empat jam setelah penangkapan, ia dibebaskan tanpa satu pun dakwaan resmi.
Dalam konferensi pers setelah pembebasan, Lander menyatakan bahwa ia hanya menggandeng lengan imigran sebagai bentuk dukungan. Ia juga menanyakan legalitas tindakan ICE, yang justru ditanggapi dengan penahanan.
Reaksi Keras dari Tokoh Politik dan Publik
Brad Lander ICE arrest langsung mendapat tanggapan dari para pemimpin negara bagian dan tokoh nasional. Gubernur New York, Kathy Hochul, mengecam keras tindakan ICE dan menyebutnya sebagai “serangan terhadap pejabat publik yang menjalankan tugas sosial.”
Anggota DPR Alexandria Ocasio-Cortez, Senator Elizabeth Warren, dan Cory Booker juga mengeluarkan pernyataan mendukung Lander. Mereka menyebut insiden ini sebagai bagian dari tren otoritarianisme di bawah kebijakan federal terbaru.
Ribuan warga turun ke jalan di Manhattan malam itu untuk menunjukkan solidaritas. Banyak yang mengangkat poster bertuliskan “Justice for Lander” dan “ICE Out of NYC.” Demonstrasi berlangsung damai namun penuh semangat.
Siapa Brad Lander?
Brad Lander adalah sosok penting dalam politik New York. Ia menjabat sebagai Comptroller sejak 2022 dan dikenal sebagai pejuang transparansi anggaran, hak pekerja, serta perlindungan imigran. Dalam pemilu wali kota NYC yang akan digelar Desember 2025, Lander adalah salah satu kandidat paling populer dari Partai Demokrat.
Insiden Brad Lander ICE arrest justru meningkatkan profilnya secara nasional. Banyak pendukungnya menganggap penahanan itu sebagai bukti bahwa ia tidak takut berdiri bersama komunitas yang rentan.
Konteks: Eskalasi Operasi ICE di Era Trump
Penangkapan Brad Lander terjadi dalam gelombang eskalasi operasi ICE yang digencarkan oleh pemerintahan Trump 2025. Sejumlah pejabat lokal dan aktivis imigrasi lain dilaporkan mengalami intimidasi serupa.
Trump dalam pernyataan publik menyebut kota-kota sanctuary seperti New York sebagai ancaman terhadap supremasi hukum. Pemerintahannya secara terang-terangan mengarahkan ICE untuk menindak siapa pun yang dianggap menghambat proses deportasi.
Brad Lander ICE arrest adalah contoh nyata dari ketegangan antara pemerintah federal dan otoritas lokal progresif yang menolak bekerja sama dalam operasi deportasi massal.
Aspek Hukum dan Konstitusionalitas
Banyak pakar hukum mempertanyakan legalitas tindakan ICE dalam penangkapan Lander. Tanpa surat perintah dan tanpa dakwaan, penahanan tersebut diduga melanggar Amandemen Keempat Konstitusi AS.
Beberapa organisasi hak sipil, termasuk ACLU dan Brennan Center for Justice, mengeluarkan pernyataan bahwa insiden ini harus diselidiki oleh Komite Kehakiman DPR.
Brad Lander ICE arrest juga membuka diskusi soal apakah pejabat publik lokal memiliki perlindungan khusus saat menjalankan tugas konstitusional mereka.
Solidaritas Nasional dan Dampak Sosial
Pasca insiden, dukungan terhadap Brad Lander tidak hanya datang dari New York. Aksi unjuk rasa berlangsung di San Francisco, Chicago, Portland, dan Boston. Tagar #BradLanderICEArrest dan #JusticeForLander menjadi trending di media sosial.
Tokoh-tokoh lintas partai, aktivis HAM, serta tokoh agama bergabung dalam pernyataan solidaritas. Mereka menekankan pentingnya melindungi hak warga negara—termasuk pejabat terpilih—dari penindasan aparat negara.
Pengaruh pada Pilkada Wali Kota NYC 2025
Sebagai kandidat wali kota, Brad Lander justru diuntungkan dari insiden ini. Survei internal Partai Demokrat menunjukkan kenaikan 8% dalam elektabilitasnya pasca penangkapan. Komunitas imigran dan organisasi buruh menyatakan dukungan penuh.
Namun lawan politiknya menyebut Brad Lander ICE arrest sebagai drama yang dimanfaatkan untuk mencari dukungan. Beberapa media konservatif menyatakan bahwa Lander sengaja memprovokasi ICE untuk menciptakan momen politik.
Implikasi Demokrasi dan Peran Kota Sanctuary
Brad Lander ICE arrest kini menjadi simbol perlawanan kota sanctuary terhadap kebijakan federal yang represif. Ini juga membuka kembali perdebatan soal batas intervensi aparat federal dalam wilayah yurisdiksi pemerintah kota.
Bagi banyak pihak, insiden ini bukan hanya tentang satu orang. Ini adalah peringatan bahwa demokrasi lokal di Amerika bisa terancam jika aparat federal bertindak di luar kendali hukum.
Brad Lander ICE arrest adalah titik balik penting dalam politik imigrasi Amerika Serikat. Ia tidak hanya memperlihatkan ketegangan antar pemerintah, tetapi juga menjadi katalis solidaritas nasional terhadap perlindungan hak sipil.
Apa yang terjadi pada Lander bisa menjadi preseden berbahaya, atau justru memperkuat perlawanan terhadap kebijakan imigrasi yang dianggap berlebihan. Yang jelas, publik kini lebih sadar bahwa perlindungan terhadap demokrasi dimulai dari keberanian warga dan pemimpinnya untuk bersuara.
Baca Juga: