Apa Itu Birthright Citizenship?
Di Amerika Serikat, birthright citizenship atau kewarganegaraan berdasarkan kelahiran, dijamin dalam Amandemen ke-14 Konstitusi AS. Aturan ini menyatakan bahwa siapa pun yang lahir di wilayah Amerika Serikat otomatis menjadi warga negara, terlepas dari status imigrasi orang tuanya.
Inilah yang membuat Amerika menjadi salah satu negara dengan kebijakan kewarganegaraan paling inklusif. Namun, kini kebijakan ini kembali menjadi isu politik panas, terutama menjelang Pemilu AS 2026.
Daftar isi
Siapa yang Akan Terdampak?
Jika birthright citizenship benar-benar dihapus, dampaknya bisa sangat besar. Menurut sejumlah analis kebijakan dan pakar hukum, kelompok yang paling terdampak adalah:
✅ Anak-anak imigran tanpa dokumen — mereka lahir di AS, tetapi orang tua tidak memiliki status hukum yang sah.
✅ Anak-anak pemegang visa sementara — misalnya turis, mahasiswa asing, atau pekerja kontrak.
✅ Keluarga campuran — di mana salah satu orang tua memiliki status legal, sementara yang lain tidak.
Diperkirakan ada jutaan anak di Amerika Serikat yang lahir dari orang tua dalam kategori tersebut. Jika hak kewarganegaraan otomatis dicabut, mereka bisa menjadi stateless (tanpa kewarganegaraan) — tidak diakui sebagai warga negara mana pun.
Dampak Sosial yang Serius
Konsekuensi sosial penghapusan birthright citizenship bisa sangat serius. Beberapa di antaranya:
- Akses layanan publik — Anak-anak yang bukan warga negara mungkin tidak lagi berhak atas layanan publik seperti pendidikan gratis, layanan kesehatan darurat, atau bantuan sosial.
- Diskriminasi sosial — Status hukum yang tidak jelas dapat memicu diskriminasi, bullying, dan marginalisasi sosial.
- Ketidakstabilan keluarga — Anak-anak bisa memiliki status berbeda dari orang tuanya, mempersulit masalah hukum keluarga.
- Trauma psikologis — Anak-anak yang tidak diakui sebagai warga negara bisa mengalami kecemasan dan stres berkepanjangan.
“Risiko terbesar adalah menciptakan generasi baru yang tidak memiliki kewarganegaraan, yang berarti mereka tidak punya hak legal di mana pun,” ungkap seorang ahli hukum imigrasi.
Implikasi Hukum
Dari sisi hukum, penghapusan birthright citizenship menimbulkan tantangan konstitusional. Amandemen ke-14 sudah menjadi landasan hukum yang kokoh sejak lebih dari seabad lalu. Menghapusnya berarti:
✅ Potensi gugatan hukum massif di pengadilan federal dan Mahkamah Agung.
✅ Kekhawatiran bahwa penghapusan kebijakan ini melanggar prinsip equal protection clause dalam Konstitusi.
✅ Kebingungan administratif, karena instansi negara harus mendefinisikan ulang siapa saja yang berhak menjadi warga negara.
Risiko Populasi “Stateless”
Salah satu dampak paling mengkhawatirkan adalah munculnya kelompok stateless. Anak-anak yang tidak mendapatkan kewarganegaraan AS, dan juga tidak otomatis diakui sebagai warga negara negara asal orang tuanya, akan hidup tanpa status hukum.
Konsekuensinya:
- Tidak memiliki paspor atau dokumen resmi.
- Tidak dapat bekerja secara legal.
- Tidak bisa mengakses layanan publik.
- Terancam deportasi meski lahir dan besar di Amerika.
Dimensi Politik: Isu Kampanye Pemilu 2026
Isu ini kini menjadi salah satu tema utama dalam kampanye politik Pemilu AS 2026. Partai Republik (konservatif) mendorong penghapusan birthright citizenship sebagai cara mengurangi imigrasi ilegal. Mereka berpendapat bahwa kebijakan saat ini:
- Mendorong “birth tourism.”
- Menjadi magnet bagi imigrasi ilegal.
- Membebani anggaran negara bagian dan federal.
Sementara Partai Demokrat (liberal) dan berbagai kelompok hak asasi menentang keras kebijakan ini. Mereka menganggap penghapusan birthright citizenship sebagai:
✅ Pelanggaran hak asasi manusia.
✅ Langkah diskriminatif yang berpotensi memecah belah masyarakat.
✅ Ancaman terhadap prinsip keadilan dan kesetaraan yang menjadi fondasi Amerika.
Data Statistik
Menurut analisis lembaga kebijakan migrasi, sekitar 4 juta anak lahir dari orang tua non-dokumen di Amerika Serikat. Jika kebijakan birthright citizenship dihapus, mereka akan langsung kehilangan status kewarganegaraan otomatis.
Apa Kata Masyarakat?
Masyarakat Amerika pun terbelah. Sebagian besar warga keturunan imigran merasa kebijakan ini adalah pilar kebebasan dan inklusi. Sementara sebagian lainnya merasa perlu ada kontrol lebih ketat terhadap kewarganegaraan demi menjaga keamanan nasional.
Tarik Ulur antara Hukum, Kemanusiaan, dan Politik
Birthright citizenship bukan hanya soal dokumen kewarganegaraan. Ini adalah isu yang menyangkut identitas, masa depan anak-anak, dan nilai-nilai dasar Amerika.
Meskipun wacana penghapusan terus digulirkan, proses hukum, debat politik, dan tekanan publik akan menjadi faktor penentu apakah kebijakan ini benar-benar akan berubah. Satu hal pasti: keputusannya akan berdampak besar bagi jutaan orang dan masa depan Amerika Serikat.
Gavin Newsom Pertahankan Layanan Kesehatan Bagi Imigran dalam Anggaran California 2025 Meski Ada Pemangkasan Sektor Lain