Asap tebal dari ratusan titik api di Kanada kembali menimbulkan kekhawatiran di kawasan Amerika. Dalam beberapa hari terakhir, asap kebakaran hutan Kanada menyebar luas ke arah selatan dan menciptakan langit buram di beberapa wilayah Amerika Serikat, termasuk Midwest dan Great Lakes. Kota-kota seperti Minneapolis, Chicago, Detroit, hingga bagian timur Kanada seperti Toronto dan Ottawa melaporkan penurunan drastis kualitas udara.
Menurut data dari National Weather Service dan FireSmoke Canada, indeks kualitas udara (AQI) di sebagian besar wilayah tersebut mencapai kategori “tidak sehat” hingga “sangat tidak sehat”. Otoritas setempat pun segera mengeluarkan imbauan agar warga membatasi aktivitas di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penderita penyakit pernapasan.
Kebakaran yang terjadi di provinsi seperti British Columbia, Alberta, dan Saskatchewan ini telah berlangsung sejak awal musim panas 2025. Hingga pertengahan Juli, total area yang terbakar mencapai lebih dari 5 juta hektare, menjadikannya salah satu musim kebakaran terburuk sepanjang sejarah modern Kanada. Penyebab utama diyakini akibat kombinasi suhu ekstrem, kelembaban rendah, dan angin kencang yang mempercepat penyebaran api.
Gelombang asap kebakaran hutan Kanada tidak hanya mengaburkan pemandangan, tetapi juga membawa partikel mikro berbahaya (PM2.5) yang berpotensi menembus saluran pernapasan manusia dan menyebabkan iritasi paru, mata, serta meningkatkan risiko serangan jantung. asap kebakaran hutan Kanada ini telah mencapai hingga ke pesisir timur AS dan menyebabkan peringatan kesehatan di lebih dari 15 negara bagian.
Daftar isi
Dampak Kesehatan dan Tindakan Pencegahan
Otoritas kesehatan di Amerika Serikat dan Kanada meminta warga untuk mewaspadai efek jangka pendek maupun jangka panjang dari asap kebakaran hutan Kanada. Organisasi seperti EPA dan CDC mengimbau penggunaan masker N95 untuk aktivitas luar ruangan, serta pemantauan AQI melalui aplikasi daring.
Beberapa sekolah di wilayah terdampak menunda kegiatan luar ruangan dan menutup fasilitas olahraga. Di Wisconsin dan Michigan, sejumlah klinik mencatat peningkatan kunjungan pasien dengan keluhan asma kambuh, sesak napas, dan batuk kering. Pusat kesehatan masyarakat pun meningkatkan stok inhaler dan membuka klinik darurat bagi mereka yang terdampak secara akut.
Selain risiko kesehatan, gangguan ekonomi turut dirasakan. Beberapa penerbangan di Chicago dan Toronto mengalami penundaan akibat visibilitas rendah. Sektor pariwisata dan energi surya juga terkena dampaknya, karena penurunan sinar matahari akibat atmosfer yang tertutup kabut asap.
Kementerian Lingkungan Kanada menyatakan bahwa saat ini lebih dari 3.000 petugas pemadam masih bekerja tanpa henti di titik-titik panas, dibantu oleh bantuan internasional dari AS dan negara lain. Namun dengan pola cuaca yang belum menunjukkan perubahan signifikan, potensi gelombang asap lanjutan masih tinggi dalam beberapa minggu ke depan.
Perubahan Iklim dan Krisis Kebakaran Hutan
Kondisi ekstrem yang memicu asap kebakaran hutan Kanada memperkuat kekhawatiran para ilmuwan tentang krisis iklim yang semakin memburuk. Suhu rata-rata musim panas yang melonjak, musim kering yang lebih panjang, dan perubahan arah angin menyebabkan kebakaran menjadi lebih intens, meluas, dan lebih sulit dipadamkan dibandingkan dekade-dekade sebelumnya.
Pakar lingkungan dari Universitas British Columbia menyebut bahwa kebakaran tahun ini bisa menjadi “new normal” jika tidak ada perubahan sistemik dalam kebijakan pengelolaan hutan dan emisi karbon global. Ia menekankan pentingnya pemantauan satelit, sistem peringatan dini, serta adaptasi urban terhadap bencana asap yang kian sering terjadi.
Pemerintah Kanada sendiri telah mengumumkan rencana investasi dalam teknologi pemadaman udara dan peningkatan jaringan pos pantau kualitas udara nasional. Namun banyak aktivis menilai bahwa langkah tersebut belum cukup agresif mengingat skala dan kecepatan bencana tahun ini.
Baca juga : Deportasi Amerika ke Sudan Selatan Picu Kontroversi Global
Sementara itu, warga diminta untuk tetap waspada, mengikuti informasi dari otoritas setempat, dan menjaga kesehatan dengan tidak membuka jendela saat indeks udara berada dalam level berbahaya. Upaya individu, komunitas, dan negara perlu bersinergi agar efek asap kebakaran hutan Kanada tidak berkembang menjadi krisis kesehatan publik yang lebih luas.
Peristiwa asap kebakaran hutan Kanada tahun ini membuktikan bahwa kebakaran hutan lintas negara bukan hanya bencana lingkungan, tetapi juga ancaman kesehatan global. Penyebaran asap lintas batas negara dan masuknya partikel berbahaya ke udara yang kita hirup menuntut kewaspadaan, kerja sama regional, serta kebijakan iklim yang lebih serius. Langkah mitigasi harus segera dilaksanakan sebelum dampak jangka panjangnya tak lagi bisa dikendalikan