Musibah banjir Texas yang terjadi awal Juli 2025 meninggalkan luka mendalam bagi warga negara bagian tersebut. Hujan deras yang mengguyur wilayah Hill Country memicu luapan Sungai Guadalupe yang sangat cepat dan mematikan. Data terbaru mencatat sedikitnya 129 orang meninggal dunia akibat bencana ini, sementara sekitar 170 orang lainnya masih belum ditemukan. Tragisnya, sebagian besar korban berasal dari Camp Mystic, sebuah perkemahan musim panas yang dikhususkan untuk remaja perempuan. Bencana banjir Texas ini disebut sebagai banjir daratan paling mematikan di Amerika Serikat sejak 1976.
Daftar isi
Camp Mystic Jadi Pusat Duka
Salah satu cerita paling memilukan dari banjir Texas terjadi di Camp Mystic yang terletak di dekat Hunt, Texas. Camp Mystic, yang berdiri sejak tahun 1926, dikenal sebagai tempat bagi remaja putri untuk menghabiskan liburan musim panas. Namun siapa sangka, tempat yang seharusnya penuh keceriaan berubah menjadi lokasi tragedi.
Saat hujan lebat terus mengguyur wilayah tersebut, Sungai Guadalupe meluap dengan cepat, mencapai ketinggian lebih dari 37 kaki. Air bah menyapu kabin-kabin Camp Mystic pada malam hari, ketika sebagian besar penghuni sedang tertidur. Direktur kemah, Dick Eastland, termasuk di antara korban tewas setelah berusaha menyelamatkan para gadis. Setidaknya 27 nyawa hilang di camp tersebut, sebagian besar masih remaja. Bahkan hingga hari ini, petugas penyelamat masih mencari sekitar 20 orang yang belum ditemukan.
Keluarga korban berkumpul di sekitar lokasi kemah, berdoa dan berharap ada keajaiban. Beberapa orang tua bahkan terjun langsung ke daerah banjir demi mencari anak-anak mereka. Media lokal dan nasional menyoroti betapa cepatnya air naik, meninggalkan sedikit waktu untuk evakuasi. Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana mungkin perkemahan besar seperti Camp Mystic tidak memiliki sistem peringatan banjir yang memadai. Dalam evaluasi awal, terungkap bahwa kemah tersebut memang memiliki rencana darurat di atas kertas, tetapi minim latihan dan sarana peringatan dini.
Sistem Peringatan Dini Dinilai Lemah
Selain besarnya jumlah korban, banjir Texas juga memicu perdebatan hebat soal efektivitas sistem peringatan dini. Hujan deras sebenarnya sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi. Namun, tidak semua daerah memiliki perangkat peringatan yang berfungsi baik. Di beberapa lokasi, seperti Comfort, sirene berbunyi dan warga berhasil dievakuasi tepat waktu. Namun di banyak wilayah lainnya, termasuk di Kerr County tempat Camp Mystic berada, sistem CodeRED gagal mengirimkan notifikasi ke ponsel warga karena lemahnya jaringan sinyal.
Menurut laporan investigasi awal, luapan Sungai Guadalupe begitu ekstrem: dalam waktu hanya 45 menit, permukaan sungai naik hingga 26 kaki. Banyak korban tewas adalah orang-orang yang tidak sempat bangun atau menyadari bahaya yang datang. Ratusan relawan dan tim penyelamat dikerahkan, termasuk helikopter dan drone, untuk mengevakuasi para penyintas. Namun besarnya arus air, tertutupnya akses jalan, serta malam gelap membuat banyak operasi penyelamatan berlangsung dramatis.
Pemerintah Texas kini berjanji akan mengevaluasi ulang infrastruktur peringatan dini. Gubernur Greg Abbott mengakui bahwa sistem saat ini tidak cukup efektif menghadapi skala banjir Texas seperti yang terjadi kali ini. Selain itu, ada usulan agar setiap lokasi perkemahan atau destinasi wisata alam diwajibkan memiliki sirene keras, peta jalur evakuasi, serta pelatihan rutin bagi staf.
Solidaritas dan Pemulihan Pascabencana
Meski duka masih membayang, bencana banjir Texas juga menunjukkan sisi lain kemanusiaan. Masyarakat Texas, bahkan dari negara bagian lain, berbondong-bondong menggalang dana, mengirimkan bantuan makanan, pakaian, serta dukungan psikologis. Konser amal digelar di beberapa kota besar seperti Austin dan Houston. Salah satu aksi solidaritas yang mencuri perhatian adalah proyek “Lost Stuffy Project,” yang mengembalikan boneka-boneka kesayangan para gadis Camp Mystic yang hilang terseret arus. Upaya kecil ini dianggap penting membantu proses pemulihan trauma anak-anak yang selamat.
Sementara itu, pemerintah pusat dan FEMA (Federal Emergency Management Agency) turun tangan membantu evakuasi, pembersihan puing, dan pemberian bantuan tunai kepada korban. Presiden Donald Trump, yang saat itu sedang berkampanye di negara bagian lain, sempat mengunjungi lokasi bencana dan memerintahkan bendera setengah tiang hingga tanggal 14 Juli 2025. Dalam pidatonya, Trump menyebut tragedi ini sebagai salah satu momen tergelap yang dialami Texas dalam beberapa dekade terakhir.
Baca juga : Banjir Bandang Terjang Kerr County Texas, Respons Pejabat Disorot
Kini, harapan besar bertumpu pada pemulihan fisik maupun mental warga terdampak. Banyak komunitas berikrar bahwa nama-nama korban, terutama anak-anak Camp Mystic, tidak akan dilupakan. Bagi banyak orang, tragedi banjir Texas menjadi pengingat pahit bahwa perubahan iklim membawa risiko banjir mendadak yang lebih sering dan lebih ekstrem. Evaluasi menyeluruh menjadi keharusan agar nyawa tak kembali terenggut di masa mendatang.